Pembangkit Mini Hidro 2,2 MW di Koro Kabalo Resmi Operasi
Diterbitkan pada Hari Senin, 07 November 2022

Pembangkit mini hidro itu bernama Koro Kabalo yang terletak di Sulawesi Tengah. Wilayah tersebut memiliki potensi energi terbarukan yang sangat baik dan akan menguntungkan ke depannya.
"Kita lihat dan awasi bersama proyek ini saya optimis lokasi investasi yang dipilih juga berpengaruh" ujar Komisaris Mandiri Investasi Riki Frindos dalam keterangannya, Kamis (3/11/2022).
Pada kesempatan terpisah Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi menjelaskan salah satu sumber dana pembangunan pembangkit mini hidro ini berasal dari Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE).
RDPT MIE memang didesain khusus untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang mengedepankan ramah lingkungan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dan holding grup usaha kami, Bank Mandiri. Sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang aktif mengedepankan pembangunan infrastruktur dan ekonomi ramah lingkungan," tutur pria yang akrab disapa Adi tersebut.
Listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut, langsung dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang telah melakukan penandatanganan power purchase agreement (PPA) dengan PT Trinusa beberapa waktu lalu. Pemerintah pun mendukung kemajuan industri EBT dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 yang mengatur industi EBT.
"Listrik dari PLTMH Koro Kabalo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi rumah tangga, dan industri di Kota Palu dan wilayah lainnya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tengah, serta tentunya memberikan keuntungan bagi investor pemegang RDPT MIE," papar Adi.
Selain pembangunan pembangkit mini hidro Koro Kabalo, Mandiri Investasi melalui RDPT MIE telah berinvestasi pada pembangunan 4 pembangkit mini hidro lainnya yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Seluruh pembangkit mini hidro tersebut telah beroperasi dengan total kapasitas produksi listrik mencapai 9,4 MW, termasuk listrik dari Koro Kabalo. Hal itu sebagai bukti nyata dari komitmen perusahaan yang fokus mendukung pengembangan bisnis energi terbarukan.
Saat ini, RDPT MIE juga sedang mengembangkan pembangunan pembangkit listrik mini hidro di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Keduanya akan dibangun pada tahun 2023, dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2025.
Dengan demikian dalam pelaksanaan pembangunan Pembangkit perusahaan harus memiliki Izin Usaha yang salah satu syarat dalam pengajuannya yaitu memiliki tenaga ahli yang berkompeten pada bidangnya. Dalam kelistrikan tenaga ahli harus memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK), informasi lebih lanjut dapat diakses melalui https://www.ijintender.co.id/uji-kompetensi-serkom-listrik